INTERNET
OF THING
Secara umum, penggunaan IOT (Internet of
Things) dalam pembelajaran matematika merujuk pada integrasi teknologi
terhubung ke dalam pengalaman belajar matematika siswa. Hal ini melibatkan
penggunaan perangkat terhubung seperti sensor, perangkat pintar, dan jaringan
internet untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran
matematika. Internet of thing (IOT)
akhir-akhir ini menjadi populer menekankan visi infrastructure global yang
menghubungkan fisik benda/benda, menggunakan protocol internet yang sama,
mengizinkannya berkomunikasi dan berbagi informasi.
Internet of thing diciptakan oleh Kevin
Ashton pada tahun (1999) untuk merujuk pada identifikasi secara unik
objek/benda dan representasi virtualnya seperti internet. Menurut pendapat
firma analis Gartner, Internet of Things (IoT) dapat dijelaskan sebagai
jaringan perangkat fisik, kendaraan, rumah, dan objek lainnya yang terhubung
satu sama lain melalui sensor, perangkat lunak, dan teknologi komunikasi. IoT
memungkinkan perangkat tersebut untuk mengumpulkan dan bertukar data secara
otomatis, serta berinteraksi dengan lingkungan sekitar mereka.
Dalam
konteks pendidikan, penggunaan IoT dapat membuka peluang baru untuk
meningkatkan pembelajaran dan pengalaman siswa. Dengan mengintegrasikan sensor
dan perangkat terhubung, IoT dapat memberikan lingkungan pembelajaran yang
lebih interaktif, kontekstual, dan personal bagi siswa.
Internet
of thing dalam pembelajaran matematika
Penggunaan Internet of Things (IoT) dapat
memiliki keterkaitan yang kuat dengan pembelajaran matematika. Dalam
keseluruhan, penggunaan IoT dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan
pengalaman belajar siswa dengan menghadirkan konteks nyata, kolaborasi, dan
penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu,
kreativitas siswa juga dapat terlihat dalam cara mereka menggabungkan konsep
matematika, fisika, atau ilmu lainnya dengan penggunaan IoT. Mereka dapat
mengaplikasikan konsep-konsep ini dalam proyek-proyek mereka dengan cara yang
inovatif dan menarik.
Kreativitas siswa dalam penggunaan IoT
untuk belajar matematika memungkinkan mereka untuk melihat konsep matematika
dalam konteks nyata, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, dan
meningkatkan keterlibatan dalam pembelajaran. Dengan merancang dan menggunakan
perangkat IoT, siswa dapat menggabungkan matematika dengan teknologi modern,
menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan bermanfaat.
Kelebihan dan kekurangan penggunaan
IOT dalam pembelajaran matematika
Kelebihan penggunaan IoT
dalam pembelajaran matematika:
·
Pembelajaran yang lebih interaktif: IoT
memungkinkan siswa untuk terlibat langsung dalam pengumpulan data dan
pengukuran yang relevan dengan matematika. Hal ini membuat pembelajaran
matematika menjadi lebih interaktif, praktis, dan menarik bagi siswa.
·
Pengalaman belajar yang nyata: Dengan
menggunakan perangkat IoT, siswa dapat melibatkan diri dalam eksperimen dan
proyek yang melibatkan pengukuran nyata. Mereka dapat melihat bagaimana konsep
matematika diterapkan dalam konteks nyata dan mengembangkan pemahaman yang
lebih mendalam tentang matematika.
·
Penerapan matematika dalam kehidupan
sehari-hari: Penggunaan IoT memungkinkan siswa untuk melihat bagaimana
matematika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dapat menggunakan
matematika untuk menganalisis data yang dikumpulkan oleh perangkat IoT,
memecahkan masalah nyata, dan membuat keputusan berdasarkan informasi
matematika yang relevan.
·
Keterlibatan aktif siswa: Penggunaan
perangkat IoT dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan keterlibatan
siswa dalam proses belajar. Mereka dapat merancang eksperimen, memprogram
perangkat IoT, dan berkolaborasi dalam tim untuk menciptakan solusi matematika
yang inovatif.
Kekurangan penggunaan IoT
dalam pembelajaran matematika:
·
Biaya dan ketersediaan perangkat:
Implementasi IoT dalam pembelajaran matematika memerlukan perangkat keras dan
perangkat lunak yang sesuai. Hal ini dapat menimbulkan biaya tambahan dan
memerlukan aksesibilitas yang memadai terhadap perangkat IoT.
·
Kompleksitas teknis: Penggunaan IoT
memerlukan pengetahuan teknis dan pemrograman yang cukup. Siswa dan guru perlu
memiliki pemahaman dasar tentang konsep IoT dan bagaimana mengoperasikan
perangkat IoT yang terhubung.
· Keamanan dan privasi: IoT melibatkan pengumpulan dan pertukaran data yang intensif. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan aspek keamanan dan privasi dalam penggunaan IoT dalam pembelajaran matematika.
ssisimak video di bawah ini:
Internet Of Thing Untuk Pembelajaran Matematika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar